Ujian Muhafadhoh

Ujian muhafadhoh atau biasa dikenal dengan ujian hafalan merupakan sebuah ujian yang diterapkan oleh pondok pesantren Hidayatul Mubatadi’in Al-Inaaroh 02, yang berada di dalam Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren Cirebon, (Senin, 29/18).

Ujian ini dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu, dipertengahan tahun dan diakhir tahun ajaran baru. Ujian ini juga dilaksankan setelah melewati 3 tahap ujian. Yang pertama,ujian tam-taman, kedua ujian lisan, dan yang ketiga adalah ujian tulis. Sebelum kita membahas selanjutnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu ujian tam-taman, lisan, dan dan tulis.??

1. Ujian tam-taman

Disebut ujian tam-taman karena dalam ujian ini para santri di tuntut untuk melengkapi semua makna atau catatan yang pernah diberikan oleh seorang ustadz atau guru kepada muridnya, yang kemudian dalam satu waktu bersamaan semua mata pelajaran harus dikupulkan sesuai dengan tingkatan masing-masing, dan hal ini membutuhakan yang namanya ketelitian dan kesabaran dalam menjalaninya, agar apa yang mereka tulis tidak menyeleweng dari kaidah atau makna yang telah diberikan oleh unstadznya.

Ujian tam-taman merupakaan sebuah ujian yang dilaksanakan sebelum menjelang ujian lisan, dan hal ini merupam syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang santri. Apabila dalam satu mata pelajaran saja ada makna atau catatan yang belum lengkap maka, seorang santri tidak diperkenankan mengikuti ujian berikutnya yaitu, ujian lisan.

Tujuan adanya dilaksanakn unjian tam-taman ini diantaranya adalah:

  • Agar Makna atau catatan yang diberikan oleh seorang Ustadz atau gurunya itu lengkap, sehingga mereka mudah mempelajarinya lagi ketika suatu saat nanti mereka lupa.
  • Melatih para santri bahwa yang namanya catatan adalah penting bagi dirinya, karena ini merupkan wadah atau bekal ketika suatu saat nanti mereka membutuhkanya.
  • Melatih menulis
  • Merupakan tanda penghormatan terhadap ustdaz atu guru yang telah mengajarakan atau membimbing mereka dalam belajarnya.

2. Ujian Lisan

Disebut ujian lisan karena dalam ujian ini menganut sistem tanya jawab antara Murid dan Gurunya mengenai suatu permasalahan atau perseoalan yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan kepada muridnya. Yang mana, dalam ujian ini Murid Berhadapan langsung (bertatap muka) dengan gurunya, lalu guru bertanya kepada muridnya tentang sepetutar pelajaran yg diberikan padanya.

Biasanya, ujian tahap inilah merupakan ujian yang sangat ditakuiti oleh semua santri, karena dalam ujian ini mereka harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari semua materi yang telah diajarkan padanya. Baik mengenai hukum fiqih, haid, ilmi hadis, tauhid, ushul fiqih, dll. Yang kemudian akan diujikan dalam satu waktu bersamaan. Belum lagi ditambah rasa kehawatiran ketika suatu saat nanti mereka ditanya tentamg suatu permasalahan kemudian mereka tidak bisa menjawabnya.

Ujian ini dilaksanakan selama beberapa hari, karena dalam ujian ini membutuhkan waktu yang banyak dalam menyelesaikanya, yaitu sesuai dengan urutan tingkatan kelas yang diujinya.

Tujuan adanya dilaksankan ujian ini diantaranya adalah:

  • Melatih berfikir santri
  • Meriviu atau mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkanya.
  • Melatih sejauh mana pemahaman para santri dalam menangkap pelajaran yang telah disampaikanya.
  • Mengetahui apakah mereka benar-benar paham atau belum.
  • Mengetahui apakah mereka mempelajari kembali apa yg telah disampaikanya.

3. Ujian Tulis

Disebut ujian tulis karena dalam ujian ini mengunakan sistem bentuk soal yang telah ditulis oleh gurunya di atas lembaran kertas yang berupan tulisan arab. yang kemudian, para santri menjawabnya diatas soal yang telah diberikan padanya,

Ujian inilah merupakan ujuan yang sangat disukai oleh santri, karena dalam ujian tidak terlalu membebani para santri, karena dalam ujian ini, mereka hanya dituntut untuk mempelajari sesuai apa yang akan diujikan nanti, ditambah sebelumnya mereka sudah mempelajari ketika menjelang ujian bentuk ujian lisan tadi.

Ujian tulis ini biasanya dilaksanakan selama lima hari, dan dalam setiap hari terdapat dua mata pelajaran yang harus mereka pelajari sesuai tingkatan kelas masing-masing. Ujian jenis ini dilaksanakan secara bersamaan mulai dati kelas I’dadiyah sampai kelas tiga dirotsah, beda dengan ujian lisan yang mana dilaksanakan secara bergantian.

Berikut ini merupakan tujuan adanya dilaksanakanya ujian tulis ini diantaranya adalah:

  • Menambah pengetahuan tentang suatu permasalahan yang belum dibahas pada waktu ujian sebelumnya yaitu, ujian lisan.
  • Mampu merealisasikan antara pemgetahuan dengan tulisan.
  • Mampun mengemabangkan pemikiran yang direalisasikan lewat tulisan.
  • Melatih kemampuan berbahasa dalam mengerjakan soal.
  • Mengetahui kemampuan dalam menagkap sebuah pelajaran.

Itulah penjelasan mengenai ujian sebelum masuk ketahap ujian muhafadhoh. Dan Untuk selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai ujian muhafadhoh ini.

Ujian muhafadhoh adalalah sebuah ujian yang dilaksanakan setelah dilaksanakanya ujian tulis, yang mana dalam unjian ini para santri tidak hanya dituntut untuk belajar tapi juga dituntut untuk menhafal. Disebut muhafadhoh karena dalam ujian ini menganut sistem hafalan yang sebelumnya sudah ditargetkan oleh pihak pondok, yang kemudian disetorkan kepada gurunya sesuai jadawal yang telah ditetapkan sesuai tingkatan kelas masing-masing.

Dalam siatem ujian ini para santri betahadapan langsung dengan tutor atu gurunya yang kemudian, guru membacakan lafadz yang telah dihafalnya, lalu santri melanjutkan lafadz yang telah guru atau tutor berikan padanya. Sehingga dalam ujian ini biasanya para santri harus benar-benar ingat apa yang telah dihafalnya, mulai dari sub bab, no halaman, maupun no bait hafalan.

Demikian imformasi mengenai ujian muhafadhoh ini, kurang lebihnya mohon maaf, dan Semoga bermanfaat. 😊

Trimakasih atas perhatianya….🙏

Diterbitkan oleh Catatan Harian Santri

Belajar di: 1. Pondok Hidayatul Mubtadiin Al-Inaaroh 2 Buntet Pesantren Cirebon 2. IAIN (Insistut Agama Islam Negeri) Syekhnurjati Cirebon

15 tanggapan untuk “Ujian Muhafadhoh

    1. Yap betul sekali mas….
      Cuman ini mah sebutan tersendiri bagi para santri…
      Karena diambil dari bahasa arab yaitu, تا م yang artinya sempurna. Jadi santri dituntut untuk menyempurnakan tulisan atau catatan yg diberikan oleh guru atau usyadznya. Cuman karena kata تا م tidak enak banget untuk diucapkan jadi mereka nyebutnya berulang-ulang dg menggunakan bahasa Indonesia yaitu ada tambahan kata “An”. gitu mas…..
      Heheheh😊

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke Agus Damawi Batalkan balasan